LANGKU-LANGKU ( TATA CARA ) PROSESI ADAT PERKAWINAN SUKU MUNA
Prosesi adat perkawinan Muna melalui beberapa tahapan yg disebut langku langkuno kawi.
1. Dempali mpali deki, atau bertandang kerumah sang gadis, dimana pihak laki laki melakukan penyelidikan atau pengamatan terhadap karakter sang gadis, melalui keluarganya. Yg diselidiki tentang sopan santun, perangai dan kepribadian sang gadis.
2. Defenagho Tungguno Karete.
Setelah jelas tentang kebaikan dalam proses penyelidikan awal, naka pihak keluarga laki laki mengutus 3 s/d 5 orang para tetua adat, untuk bertandang kerumah sang gadis, menanyakan kepada orang tua adat ” apakah Bunga Indah yang ada dihalaman sudah ada penjaganya ? Kalau belum ada ” penjaganya ” maka bolehkah mulai hari ini Bunga ditaman akan dijaga oleh si Fulan dari pihak laki laki.
3. De too atau menetapkan hari pelaksanaan lamaran.
Apabila telah ada kepastian dengan hari de too, maka pihak keluarga laki laki, mengutus 3 d/d 5 orang tokoh adat untuk berunding dgn tokoh adat pihak sang wanita.
Dlm acara ini biasanya terjadi tawar menawar hari yg baik dan tepat untuk nenentukan hari pelaksanaan de ampe kafeena atau mengantar sirih pinang dan sekaligus dengan akad nikah.
4. Deampe Kafeena atau mengantar sirih pinang.
Acara ini dilaksanakan dgn upacara khusus. Biasanya untuk efisiensinya dilaksanakan satu paket dengan upacara kakawi atau akad nikah dengan tahapan2 sebagai berikut:
A. Rombongan pihak laki laki terdiri dari para tokoh adat/tokoh masyarakat/tokoh agama dan orang tua laki laki dan perempuan. Biasanya diiringi dgn musik rambi wuna.
Kaum Pria mengenakan kostum adat sesuai golongannya dan kaum wanita mengenakan kostum adat Kabhantapi, dan remaja menggunakan kostum adat kombo dan kuta kutango warna warni.
Kemudian lebih kurang 20 meter dari rumah ” pengantin ” rombongan mempelai laki laki disambut dgn upacara kebesaran oleh keluarga mempelai wanita, dengan tarian pogala, ponani dan ewa wuna.
a. Perlengkapan sirih pinang atau kampanaha
b. Sebentuk cincin emas.
c. Beberapa sampul uang yaitu, kafeena, kantaburi, paniwi, lolino ghawi, kaokanuha, kafoatoha dan adhati bhalano.
d. Puro puro yg terdiri dari :
1.d. cermin, simbol katoindano wobhano randa,
2,d. Pisau simbol dari karokono lalo atau kemauan dan kesungguhan.
3.d. Bedak, dan parfum simbol dari keharuman atau kepopuleran.
4.d. Sisir adalah simbol dari kalano lalo atau ketulusan hati.
Bersambung….
Komentar
Posting Komentar
Komentar anda sangat di butuhkan perbaikan blog ini. Silakan berkomentar dengan santun, hindari komentar yang berbau SARA dan menyerang pribadi orang serta ujaran kebencian. Andimin tidak bertanggung jawab terhadap komentar yang berbau SARA, menyerang pribadi orang dan mengadung ujaran kebencian dari pengunjung.